SISTEM PELUMASAN
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah peralatan otomotif
yang
dibina oleh Drs. Partono, M.Pd.
Oleh
:
Agus Syarifuddin 110513428046
Muhannad hafid m. 110513428017
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
S1
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Januari
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat,
menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang terutama dalam bidang teknologi.
Kemajuan di dalam bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan
adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada
kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan
ramah terhadap lingkungan.Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan,
dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah
dengan meningkatkan kualitas sistempelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang
baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik.
Sebaliknya, kualitas sistempelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin
menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak
optimal.Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin
dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan
yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting padasuatu mesin
dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang salingbergesekan
yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.Pelumasan
memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya
umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya
gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat
meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan
itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan
pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan. Sistem
pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu sama
lainnya. Torak bergerak pulang – balik (atau naik turun). Hal itu berakibat
terjadi pergeseran torak dengan dinding silinder, demikian pula terjadi
pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan engkol,
poros engkol dengan landasan (bearing,lager). Tempat pergeseran tersebut tidak
halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat dengan loupe), maka perlu
pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah
pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus mempunyai
sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga
memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.
B. Perumusan
masalah
Melihat dari minimnya pengetahuan
peserta didik berkenaan dengan pengertian, fungsi, serta cara kerja sistem
pelumasan pada umumnya dan sistem pelumasan tekan,pompa oli, sringan oli pada
sistem pelumasan pada khususnya.
Dengan itu di dalam makalah dijelaskan
secara detail terperinci mekanisme mulai dari dasar yang berhubungan dengan
sistem pelumasan pada mesin motor bakar. Untuk itu, dengan terbentuknya makalah
“sistem pelumasan tekan,pompa oli ,saringan oli”para peserta didik mampu
menjelaskan serta mengaplikasikan di dalam dunia pendidikan maupun
ditengah-tengah masyarakat.
Setelah mengetahui permasalahan
tentang mesin motor bakar khususnya pada sistem pelumasan, maka peserta didik
harus mampu menjelaskan hal-hal di bawah ini, seperti
1. Hakikat sistem pelumasan
2. Prinsip kerja sistem pelumasan.
3. Karakteristik
dari sistem pelmasan itu sendiri.
4. Implikasi sistem pelumasan motor bakar dalam
pendidikan
- Tujuan penulisan
1.
Mengetahui apa itu sistem pelumasan tekan
2.
Mengetahui apa itu pompa oli
3.
Mengetahui apa itu saringan oli
BAB II
PEMBAHASAN
1.Sistem
pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan
operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil
tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor
bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding
pada mesin-mesin lainnya, karena di sini
terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan
dalam ruang
pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap
peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan
daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak
bocor dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik
dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada
sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar
terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
FUNGSI PELUMASAN
Pelumas Pendingin
Untuk megurangi
keausan Untuk
mendingkan dengan
dan gesekan
bagian-bagian menghanyutkan
panas
yang bergerak
Perapat Pembersih
Untuk menyumbat dengan baik Untuk membantu
memberihkan
rongga-rongga yang terdapat pada bidang-bidang lumas
cincin-cincin torak dengan dinding silinder
Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor
terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang
bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan
gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian
yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya
yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya
tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan
suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam
benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk
melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan
udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.
Ë Bagian-bagian yang penting
dari mobil yang memerlukan pelumasan ialah:
a) dinding silinder dan torak
b) bantalan poros engkol dan batang penggerak
c) bantalan poros kam
d) mekanisme katup
e) pena poros
f) kipas angin
g) pompa
h) mekanisme pengapian
a) dinding silinder dan torak
b) bantalan poros engkol dan batang penggerak
c) bantalan poros kam
d) mekanisme katup
e) pena poros
f) kipas angin
g) pompa
h) mekanisme pengapian
1.1.Sisitem pelumasan tekan
Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa, sehingga
masuk pada bagian –
bagian yang diberi
minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat pompa, yang
memompa minyak pelumas sampai ke tempat pergeseran antara
poros engkol
dengan bantalannya. Poros
engkol dibuat berlubang (dilubangi) dengan tujuan untuk menyalurkan
minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergeseran pen engkol – batang
torak. Dari tempat pergeseran pen engkol-batang torak tersebut, minyak pelumas
dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu tempat pergeseran batang torak – pen
torak, dan torak-dinding silinder.
Pelumasan juga
berfungsi sebagai pendingin
bagian – bagian yang
bergeser (tempat pergeseran). Sistem ini yang
paling baik dari semua sistem yang ada,karena minyak pelumas
disalurkan ke bagian yang dilumasi dengan memakai pompa sehinnga pelumasannya akan lebih merata dan sempurna.
Gbr.sirkulasi pelumasan tekan
Cara kerja nya:
Oli dari karter dipompakan oleh
pompa oli menuju ke saluran-saluran untuk bagian motor yang memerlukan pelumasan dan
turun dengan sendirinya kembali ke karter melalui mekanisme nya itu sendiri,
sirkulasi ini lah yang disebut sebagai sistem pelumasan tekan, sebab sistem ini
di sebut pelumasan tekan adalah dikarenakan adanya pompa oli yang menekan oli
atau juga bisa di sebut menyuplai minyak pelusan ke bagian yang membutuhkan
pelumasan.berbeda dengan sistem ciprat oli didalam panci yang dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak
untuk melumasi bagian-bagian motor yang membutuhkan pelumasan.
Sistem cipat ini hanya mengandalkan dari sendok pada pangkal batang torak.
Sifat-sifat
sisitem pelumasan tekan:
1.Pelumasan
teratur dan merata
2. Memberi
pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian yang di akhiri
3. Karena pompa
digerakkan oleh motor, hasil pemompaaannya tergantung pada
putaran motor
4. Digunakan
pada kebanyakan motor 4 Tak dan motor Diesel 2 Tak
5. Oli perlu
diganti Setiap 5.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina ) dan setiap 3000 km
pada motor Diesel ( Oli Pertamina )
Nama bagian dari
sistem kontrol tekan beserta fungsinya masing-masing sebagai berikut:
|
|
|
|
|
|
|
Gbr,
skema pelumasan tekan
Fungsi
bagian-bagian:
1. Karter: adalah sebagai tempat persediaan minyak pelumas
2. Saringan kasar: sebagai alat
mencegah
pompa dari kotoran kasar
3. Pompa oli: berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
4. Katup pelepas: berfungsi mencegah kelebihan tekanan oli
5. Saringan halus: berfungsi sebagai alat untuk menyaring oli sebelum pemakai
6. Katup by pass: berfungsi untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan
halus tersumbat
7.
Sakelar tekanan : berfungsi untuk
mengaktifkan lampu kontrol, jika tekanan oli kurang
Untuk cara kerjanya adalah pada skema diatas
Setelah saringan halus, oli masuk ke saluran utama, yang membagikan oli ke
beberapa bagian mesin di antaranya adalah:
- Masing-masing
bantalan poros engkol
- Mekanisme
katup
- Tempat lain
memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi motor Diesel ), atau
pendinginan misal
: bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner rantai pengatur celah katup Automatis
A.Pelumasan
bantalan-bantalan poros engkol
Pelumasan pada
bantalan engkol untuk sistem tekan ialah melalui lubang-lubang yang di buat
khusus untuk melumasi batang engkol.
- Oli ditekan
melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan batang
- Untuk
memperoleh aliran oli, bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur
Gbr
,pelumasan pada bantalan poros engkol
B. Pelumasan
torak dan dinding silinder
Pada
sisitem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder di cipratkan
melalui lubang-lubang poros engkol.
- Cipratan oli
pada bantalan pangkal batang torak:
Oli ditekan
melalui lubang-lubang poros engkol,
melumasi bantalan batang torak,sebagian keluar dicipratkan kedinding
silinder
- Lubang
penyemprot pada pangkal batang torak:
Untuk memperbaiki
pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang
mengarah pada dinding silinderyang mengarah pada daerah sisa kerja
Gbr, pelumasan torak dan dinding silinder Gbr, Lubang
penyemprot
C. Pelumasan
pada mekanisme katup
Pada sisitem pelumasan tekan untuk melumasi
mekanisme katup adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan
ketempat – tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang
telah di disine sedemikian rupa sederhananya.ini dapt dilihat dari gambar
dibawah ini:
Gbr, saluran oli menuju mekanisme katup Gbr, saluran pelumasan di spatu klep
Oli di salurkan ke poros tuas katup, kemudian
dibagikan ketempat – tempat yang harus dilumasi secara merata. Bantalan poros
kam menerima pelumasan tekan, kadang-kadang dilumasi dengan semprotan oli. Pada
penggerak poros kam yang menggunakan rantai tensioner, biasanya bekerja dengan
tekanan oli roda gigi dilumasi dengan semprotan pada bagian-bagian nya.
Gbr, pelumasan bantalan poros kam Gbr.cam yang
menggunakan tensioner
·
Pelumasan
torak dan dinding silinder
ü Cipratan
oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan melalui lubang-lubang poros
engkol, melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar dicipratkan kedindind
silinder.
ü Lubang
penyemprot pada pangkal batang torak, untuk memperbaiki pelumasan pada dinding
silnder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding
silinder yang mengarah pada daerah sisa kerja.
·
Sistem Pendingin
torak
ü Oli
dari saluran utama disemprotkan kebagian bawah torak, bila tekanan oli melebihi
200 Kpa (2 Bar), yaitutekanan pembukuan katup pada nosel penyemprot.
ü Katup
ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal idle).
·
Tempat
lain yang memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi pada motor diesel ),
atau pendinginan misalnya ; bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner
rantai, pengatur celah katup ( rocker arm ).
Data-data Pelumasan Tekan
Isi
panci oli Sedan/colt 3 – 6 liter
Truk/Bus 5 – 20 liter
Hasil
pemompaan pompa oli rpm idle 2 – 5 liter / menit
rpm
tinggi 20 – 50 liter / menit
Tekanan
oli maksimum ( katup pelepas terbuka ) 300 – 500 Kpa ( 3 – 5 bar )
Tekanan
oli minimum ( untuk beban penuh ) » 150 Kpa ( 1,5 bar )
Lampu
kontrol mulai menyala » 50 Kpa ( 0,5 bar )
MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN :
SISTEM
PELUMASAN CAMPUR
SISTEM
PELUMASAN AUTOLUBE DAN CCI
SISTEM
PELUMASAN CIPRAT
1.
Pelumasan Sistem Campur
Cara
kerja
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut
aliran gas keruang engkol dan silinder dimana oli terbakar
Sifat-sifat
·
Sistem
pelumasan jenis oli yang paling sederhana
·
Pemakaian
oli boros, timbul polusi
·
Dipergunakan
pada motor 2 Tak kecil
·
Menggunakan
oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
Perbandingan
campuran
Bagian oli 2 – 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )
2.
Pelumasan
sistem autolube dan CCI
Cara kerja
Sistem Autolube : |
Oli dipompakan dari
tangki oli menuju saluran masuk
|
Sistem CCI : |
Seperti autolube
dengan saluran-saluran tambahan ke bantalan poros engkol
|
Aliran
oli tergantung pada :
|
3.
Putaran
mesin
4.
Posisi
katup
|
Sifat-sifat
·
Pemakaian
oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur ( langsung ditangki )
·
Penyetelan
salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor
·
Dipergunakan
pada sepeda motor 2 Tak
4.
Pelumasan Sistem Ciprat
Cara kerja
Oli didalam panci dijilat oleh
sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor.
Sifat-sifat
·
Sistem pelumasan jenis
panci yang paling sederhana
·
Pelumasan bantalan
luncur kurang sempurna
·
Hanya dapat
dipergunakan pada motor jenis pengggerak katup samping (SV – Side Valve)
·
Pada saat ini hanya
dipergunakan pada motor penggerak kecil.
1.2 saringan
oli
Salah satu
tugas dari sistem pelumasan adalah untuk menyapu semua kotoran dari titik-titik
pelumasan engine dan permukaan bearing. Oli kemudian menjadi kotor dan harus
dibersihkan sebelum kembali ke titik-titik pelumasan tersebut. Oli telah
disaring saat melalui strainer pada pompa oli. Untuk menangkap partikel kotoran
yang lebih halus, sistem pelumasan dilengkapi dengan tiga filter, tergantung
pada tipe engine. Oil filter terdiri dari cartridge (wadah) filter yang dapat
diganti (replaceable) yang berisi lipatan kertas.
Semua oli dari pompa harus melewati filter-filter
tersebut untuk dibersihkan sebelum memasuki engine kembali. Bila terjadi
penyumbatan pada oil filter, oli yang belum disaring dapat menuju ke engine
melalui by-pass valve.
Fungsi : Menyaring
oli sebelum mencapai pemakai yang di butuhkan oleh komponen-komponen yang akan
dilumasi sehingga :
• Keausan motor diperkecil dan Umur motor diperpanjang
Letak pemasangan saringan oli :
• Pada saluran tekan pompa oli
• Pada blok motor bagian luar, dengan tujuan untuk
memudahkan sewaktu penggantian saringan oli.
Gbr, Saringan oli jenis elemen Gbr.
Saringan oli jenis cartridge
Cara
kerja saringan oli ialah minyak pelumas masuk melalui lubang masuk kemudian di
saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran keluar. Cara
kerja yang sangat sederhana.di dalam saringan oli juga terdapat sisitem katup
by pas untuk mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat oleh kotoran yang
terlalu banyak.agar supaya sisitem peredaran atau penyuplaian minyak pelumas
tetap berjalan lancar maka dari itu di taruh lah katup by-pass.
Gbr, saat saringan tidak tersumbat
Gbr, saat saringan tersumbat
Letak
katup by-pass:
a) Dalam saringan
b) Pada flens
|
|
Katup anti balik
Fungsi :
• Mencegah oli dalam saringan tidak mengalir
kembali dalam karter saat motor mati
• Diperlukan katup anti
balik,bila sambungan saringan oli menghadap ke bawah / miring kebawah → (seperti gambar)
Cara kerja nya:
( a.Saat motor hidup)
(b.saat motor mati)
- Saat motor hidup oli menekan katup anti
balik, katup terbuka oli mengalir kedalam saringan menuju pemakai
- Saat moto mati katup anti balik tertutup
karena dorongan pegas katup anti balik serta berat grafitasi dari oli itu
sendiri
1.3 pompa oli
Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke
bagian-bagian engine yang memerlukan
Pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada Bagian bawah engine ( di dalam
Karter ) dan pada bagian hisapnya dipasang saringan kasar
( Strainer ) untuk
menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada beberapa engine, Oil
Pumpnya mempunyai 2 pasang gear ( Double
Pump ), dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging Pump yang berfungsi untuk selalu mensuplai Oil agar
tetap Stand By di saluran hisap Main Pump.
Gbr, letak pompa oli
Gbr, skema cara kerja pompa oli
Oil pump (1) digerakkan oleh timing gear, menghisap oli dari oil pan (2). Oli kemudian mengalir
melalui strainer (3) yang berada
pada oil pan dan pompa, dan kemudian dipompakan melewati relief valve (4). Oli yang kembali ke
oil pan melalui oil cooler (5) untuk
didinginkan. Saat engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir oil
cooler melainkan langsung melalui bypass
valve (6) untuk mempercepat proses pemanasan engine untuk mencapai suhu
kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, piston cooling valve (9) membuka dan mengalirkan oli ke piston cooling jet (10). Oli mengalir
dari filter menuju jalur utama oli (11)
yang dibuat sepanjang cylinder block. Dari jalur tersebut oli
didistribusikan lewat lubang-lubang menuju camshaft bearing (12), main bearing (13) dan ke crankshaft.
Sebagian oli dipompakan menuju rocker
arm shaft (16). Akibatnya, mekanisme valve terlumasi. Sebelum mencapai turbocharger (17), oli mengalir
melewati pipa external / external pipe
(18) yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan
banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi,
lebih dari 85.000 RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan
pelumasan dari pipa eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear (19) terhubung dengan
saluran sistem pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan
semburan(splashing).
- Bagian – bagian pompa oli:
Gbr, Bagian – bagian pompa oli:
1. Saringan
oli kasar 5. Pen pengunci
2. Tutup
pompa oli 6. Penahan katup
pelepas oli
3. Rotor
yang digerakkan 7. Pegas katup
pelepas
4. Rotor penggerak 8. Katup pelepas
- Jenis-jenis pompa
oli:
1.Pompa oli bentuk rotor
Gbr, Pompa oli bentuk rotor
1. Rotor
bagian dalam / Rotor penggerak
4. Poros pemutar
2. Rotor
bagian luar / Rotor yang digerakkan
5. Saluran masuk
3. Rumah
pompa
6. Saluran keluar
Cara kerja:
Rotor berputar menghisap oli kedalam ruangan yang
dibentuk antara dua roda gigi rotor. Oli terdesak kearah putaran roda gigi
rotor dan di tekan keluar menuju pemakai
2. Pompa oli bentuk gigi luar
Gbr, Pompa oli bentuk gigi luar
1. Roda
gigi pemutar 5. Saluran keluar
2. Roda
gigi bebas 6.
Poros pemutar
3. Rumah
pompa 7.
Poros tetap
4. Saluran
masuk
Cara kerja: Roda gigi
berputar menghisap oli masuk kesamping kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai
3. Pompa oli bentuk roda gigi dalam
Gbr, Pompa oli bentuk roda gigi dalam
1. Roda
gigi dalam 4.
Saluran keluar
2. Roda
gigi luar 5.
Saluran masuk
3.
Pemisah
6. Spi / pasak
Cara kerja: Roda gigi
berputar, oli terhisap masuk kedalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi.
Oli didesak keluar menuju pemakai.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem
pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar
bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen mesin
banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu
dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya
Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang berlebihan
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan . untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.
Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang berlebihan
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan . untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.
Saran
Di harapkan unuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem
pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia
industri.
DAFTAR PUSTAKA
Soenjoto S.
1985.Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian
II. Fakultas Teknologi
Pertanian,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar