29 Apr 2013


SISTEM PELUMASAN
MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah peralatan otomotif
yang dibina oleh Drs. Partono, M.Pd.

Oleh :
Agus Syarifuddin       110513428046
Muhannad hafid m.    110513428017








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Januari  2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang           
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan.Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistempelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistempelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal.Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting padasuatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang salingbergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan. Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu sama lainnya. Torak bergerak pulang – balik (atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing,lager). Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat dengan loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.


B.     Perumusan masalah
       Melihat dari minimnya pengetahuan peserta didik berkenaan dengan pengertian, fungsi, serta cara kerja sistem pelumasan pada umumnya dan sistem pelumasan tekan,pompa oli, sringan oli pada sistem pelumasan pada khususnya.
   Dengan itu di dalam makalah dijelaskan secara detail terperinci mekanisme mulai dari dasar yang berhubungan dengan sistem pelumasan pada mesin motor bakar. Untuk itu, dengan terbentuknya makalah “sistem pelumasan tekan,pompa oli ,saringan oli”para peserta didik mampu menjelaskan serta mengaplikasikan di dalam dunia pendidikan maupun ditengah-tengah masyarakat.
             Setelah mengetahui permasalahan tentang mesin motor bakar khususnya pada sistem pelumasan, maka peserta didik harus mampu menjelaskan hal-hal di bawah ini, seperti
1. Hakikat sistem pelumasan
2. Prinsip kerja sistem pelumasan.
3. Karakteristik dari sistem pelmasan itu sendiri.
4. Implikasi sistem pelumasan motor bakar dalam pendidikan



  1. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa itu sistem pelumasan tekan
2. Mengetahui apa itu pompa oli
3. Mengetahui apa itu saringan oli





























BAB II
PEMBAHASAN

1.Sistem pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar,  pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin  lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang
pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor      dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
        Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)

FUNGSI PELUMASAN
Pelumas                                                                                               Pendingin








Untuk megurangi keausan                                                      Untuk mendingkan dengan
dan gesekan bagian-bagian                                                     menghanyutkan panas
yang bergerak

Perapat                                                                                   Pembersih








Untuk menyumbat dengan baik                                              Untuk membantu memberihkan
rongga-rongga yang terdapat pada                             bidang-bidang lumas
cincin-cincin torak dengan dinding silinder



Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran  dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

Sebagai peredam
Piston, batang piston dan  poros engkol merupakan  bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Ë Bagian-bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan ialah:
a) dinding silinder dan torak
b) bantalan poros engkol dan batang penggerak
c) bantalan poros kam
d) mekanisme katup
e) pena poros
f) kipas angin
g) pompa
h) mekanisme pengapian



1.1.Sisitem pelumasan tekan
Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa, sehingga masuk pada bagian – bagian yang diberi minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat pompa, yang memompa minyak pelumas sampai ke tempat pergeseran antara poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang (dilubangi) dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergeseran pen engkol – batang torak. Dari tempat pergeseran pen engkol-batang torak tersebut, minyak pelumas dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu tempat pergeseran batang torak – pen torak, dan torak-dinding silinder. Pelumasan juga berfungsi sebagai pendingin bagian – bagian yang bergeser (tempat pergeseran).   Sistem ini yang paling baik dari semua sistem yang ada,karena minyak  pelumas disalurkan ke bagian yang dilumasi dengan memakai pompa sehinnga pelumasannya akan lebih merata dan sempurna.

Gbr.sirkulasi pelumasan tekan
Cara kerja nya:
Oli dari karter dipompakan oleh pompa oli menuju ke saluran-saluran untuk  bagian motor yang memerlukan pelumasan dan turun dengan sendirinya kembali ke karter melalui mekanisme nya itu sendiri, sirkulasi ini lah yang disebut sebagai sistem pelumasan tekan, sebab sistem ini di sebut pelumasan tekan adalah dikarenakan adanya pompa oli yang menekan oli atau juga bisa di sebut menyuplai minyak pelusan ke bagian yang membutuhkan pelumasan.berbeda dengan sistem ciprat oli didalam panci yang dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor yang membutuhkan pelumasan.
Sistem cipat ini  hanya mengandalkan dari sendok pada pangkal batang torak.
Sifat-sifat sisitem pelumasan tekan:

1.Pelumasan teratur dan merata
2. Memberi pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian yang di akhiri
3. Karena pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaaannya tergantung pada
    putaran motor
4. Digunakan pada kebanyakan motor 4 Tak dan motor Diesel 2 Tak
5. Oli perlu diganti Setiap 5.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina ) dan setiap 3000 km pada motor Diesel ( Oli Pertamina )
Nama bagian dari sistem kontrol tekan beserta fungsinya masing-masing sebagai berikut:

7
 

6
 

5
 

4
 

3
 

2
 

1
 
    

                                          Gbr, skema pelumasan tekan

Fungsi bagian-bagian:
1. Karter: adalah sebagai tempat persediaan minyak pelumas
2. Saringan kasar: sebagai alat mencegah pompa dari kotoran kasar
3. Pompa oli: berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
4. Katup pelepas: berfungsi mencegah kelebihan tekanan oli
5. Saringan halus: berfungsi sebagai alat untuk menyaring oli sebelum pemakai
6. Katup by pass: berfungsi untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus tersumbat
7.  Sakelar tekanan : berfungsi untuk mengaktifkan lampu kontrol, jika tekanan oli kurang



Untuk cara kerjanya adalah pada skema diatas Setelah saringan halus, oli masuk ke saluran utama, yang membagikan oli ke beberapa bagian mesin di antaranya adalah:
  • Masing-masing bantalan poros engkol
  • Mekanisme katup
  • Tempat lain memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi motor Diesel ), atau
pendinginan misal : bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner rantai         pengatur celah katup Automatis

A.Pelumasan bantalan-bantalan poros engkol
Pelumasan pada bantalan engkol untuk sistem tekan ialah melalui lubang-lubang yang di buat khusus untuk melumasi batang engkol.
  • Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan batang
  • Untuk memperoleh aliran oli, bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur
Gbr ,pelumasan pada bantalan poros engkol

B. Pelumasan torak dan dinding silinder
Pada sisitem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder di cipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.
  • Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak:
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang torak,sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder
  • Lubang penyemprot pada pangkal batang torak:
Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinderyang mengarah pada daerah sisa kerja
                                
          Gbr, pelumasan torak dan dinding silinder                    Gbr, Lubang penyemprot

C. Pelumasan pada mekanisme katup
Pada sisitem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan ketempat – tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang telah di disine sedemikian rupa sederhananya.ini dapt dilihat dari gambar dibawah ini:
                         
    Gbr, saluran oli menuju mekanisme katup                          Gbr, saluran pelumasan di spatu klep

Oli di salurkan ke poros tuas katup, kemudian dibagikan ketempat – tempat yang harus dilumasi secara merata. Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan, kadang-kadang dilumasi dengan semprotan oli. Pada penggerak poros kam yang menggunakan rantai tensioner, biasanya bekerja dengan tekanan oli roda gigi dilumasi dengan semprotan pada bagian-bagian nya.
                   
          Gbr, pelumasan bantalan poros kam                              Gbr.cam yang menggunakan tensioner


·         Pelumasan torak dan dinding silinder

061120101254

ü  Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar dicipratkan kedindind silinder.


T1 








ü  Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silnder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang mengarah pada daerah sisa kerja.
·         Sistem Pendingin torak







ü  Oli dari saluran utama disemprotkan kebagian bawah torak, bila tekanan oli melebihi 200 Kpa (2 Bar), yaitutekanan pembukuan katup pada nosel penyemprot.
ü  Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal idle).

·         Tempat lain yang memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi pada motor diesel ), atau pendinginan misalnya ; bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner rantai, pengatur celah katup ( rocker arm ).

Data-data Pelumasan Tekan
Isi panci oli                  Sedan/colt                                           3 – 6 liter
                                    Truk/Bus                                             5 – 20 liter
Hasil pemompaan pompa oli               rpm idle                       2 – 5 liter / menit
                                                            rpm tinggi                    20 – 50 liter / menit
Tekanan oli maksimum ( katup pelepas terbuka )                   300 – 500 Kpa ( 3 – 5 bar )
Tekanan oli minimum ( untuk beban penuh )                          » 150 Kpa ( 1,5 bar )
Lampu kontrol mulai menyala                                    » 50 Kpa ( 0,5 bar )
MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN :
ž  SISTEM PELUMASAN CAMPUR
ž  SISTEM PELUMASAN AUTOLUBE DAN CCI
ž  SISTEM PELUMASAN  CIPRAT
ž  SISTEM PELUMASAN  SIRKUIT TEKAN
1.      Pelumasan Sistem Campur






Cara kerja
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan silinder dimana oli terbakar

Sifat-sifat
·         Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
·         Pemakaian oli boros, timbul  polusi
·         Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
·         Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin

Perbandingan campuran
Bagian oli 2 – 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )


2.      Pelumasan sistem autolube dan CCI











Cara kerja

            Sistem Autolube         :
Oli dipompakan dari tangki oli menuju saluran masuk

            Sistem CCI                 :
Seperti autolube dengan saluran-saluran tambahan ke bantalan poros engkol
Aliran oli tergantung pada      :
3.      Putaran mesin
4.      Posisi katup

Sifat-sifat
·         Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur ( langsung ditangki )
·         Penyetelan salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor
·         Dipergunakan pada sepeda motor 2 Tak


4.      Pelumasan Sistem Ciprat












Cara kerja
Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor.
Sifat-sifat
·         Sistem pelumasan jenis panci yang paling sederhana
·         Pelumasan bantalan luncur kurang sempurna
·         Hanya dapat dipergunakan pada motor jenis pengggerak katup samping (SV – Side Valve)
·         Pada saat ini hanya dipergunakan pada motor penggerak kecil.






1.2  saringan oli
Salah satu tugas dari sistem pelumasan adalah untuk menyapu semua kotoran dari titik-titik pelumasan engine dan permukaan bearing. Oli kemudian menjadi kotor dan harus dibersihkan sebelum kembali ke titik-titik pelumasan tersebut. Oli telah disaring saat melalui strainer pada pompa oli. Untuk menangkap partikel kotoran yang lebih halus, sistem pelumasan dilengkapi dengan tiga filter, tergantung pada tipe engine. Oil filter terdiri dari cartridge (wadah) filter yang dapat diganti (replaceable) yang berisi lipatan kertas.
Semua oli dari pompa harus melewati filter-filter tersebut untuk dibersihkan sebelum memasuki engine kembali. Bila terjadi penyumbatan pada oil filter, oli yang belum disaring dapat menuju ke engine melalui by-pass valve.
Fungsi : Menyaring oli sebelum mencapai pemakai yang di butuhkan oleh komponen-komponen yang akan dilumasi sehingga :
Keausan motor diperkecil dan Umur motor diperpanjang
Letak pemasangan saringan oli :
Pada saluran tekan pompa oli
Pada blok motor bagian luar, dengan tujuan untuk memudahkan sewaktu penggantian saringan oli.
                                 
 
       Gbr, Saringan oli jenis elemen                                        Gbr. Saringan oli jenis cartridge

Cara kerja saringan oli ialah minyak pelumas masuk melalui lubang masuk kemudian di saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran keluar. Cara kerja yang sangat sederhana.di dalam saringan oli juga terdapat sisitem katup by pas untuk mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat oleh kotoran yang terlalu banyak.agar supaya sisitem peredaran atau penyuplaian minyak pelumas tetap berjalan lancar maka dari itu di taruh lah katup by-pass.

   Gbr, saat saringan tidak tersumbat                                              Gbr, saat saringan tersumbat

Letak katup by-pass:
            a) Dalam saringan                                                                            b) Pada flens

Aliran normal
 

Saringan tersumbat
 
Katup anti balik
Fungsi :
Mencegah oli dalam saringan tidak mengalir kembali dalam karter saat motor mati
Diperlukan katup anti balik,bila sambungan saringan oli menghadap ke bawah / miring kebawah (seperti gambar)


Cara kerja nya:
          ( a.Saat motor hidup)                                                (b.saat motor mati)

                        

  1. Saat motor hidup oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir kedalam saringan menuju pemakai
  2. Saat moto mati katup anti balik tertutup karena dorongan pegas katup anti balik serta berat grafitasi dari oli itu sendiri
1.3 pompa oli
Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian engine yang memerlukan
Pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada Bagian bawah engine ( di dalam Karter ) dan pada bagian hisapnya dipasang saringan kasar
( Strainer ) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada beberapa engine, Oil Pumpnya mempunyai 2 pasang gear ( Double Pump ), dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging Pump yang berfungsi untuk selalu mensuplai Oil agar tetap Stand By di saluran hisap Main Pump.
Gbr, letak pompa oli
Gbr, skema cara kerja pompa oli
Oil pump (1) digerakkan oleh timing gear, menghisap oli dari oil pan (2). Oli kemudian mengalir melalui strainer (3) yang berada pada oil pan dan pompa, dan kemudian dipompakan melewati relief valve (4). Oli yang kembali ke oil pan melalui oil cooler (5) untuk didinginkan. Saat engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir oil cooler melainkan langsung melalui bypass valve (6) untuk mempercepat proses pemanasan engine untuk mencapai suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, piston cooling valve (9) membuka dan mengalirkan oli ke piston cooling jet (10). Oli mengalir dari filter menuju jalur utama oli (11) yang dibuat sepanjang cylinder block. Dari jalur tersebut oli didistribusikan lewat lubang-lubang menuju camshaft bearing (12), main bearing (13) dan ke crankshaft. Sebagian oli dipompakan menuju rocker arm shaft (16). Akibatnya, mekanisme valve terlumasi. Sebelum mencapai turbocharger (17), oli mengalir melewati pipa external / external pipe (18) yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000 RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan pelumasan dari pipa eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear (19) terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan semburan(splashing).



  • Bagian – bagian pompa oli:

                                             Gbr, Bagian – bagian pompa oli:

1. Saringan oli kasar              5. Pen pengunci
2. Tutup pompa oli                6. Penahan katup pelepas oli
3. Rotor yang digerakkan      7. Pegas katup pelepas
4. Rotor penggerak                 8. Katup pelepas

  • Jenis-jenis pompa oli:
1.Pompa oli bentuk rotor
Gbr, Pompa oli bentuk rotor

1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak             4. Poros pemutar
2. Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan       5. Saluran masuk
3. Rumah pompa                                                   6. Saluran keluar
Cara kerja:
Rotor berputar menghisap oli kedalam ruangan yang dibentuk antara dua roda gigi rotor. Oli terdesak kearah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju pemakai
 
     2. Pompa oli bentuk gigi luar
Gbr, Pompa oli bentuk gigi luar

1. Roda gigi pemutar                          5. Saluran keluar
2. Roda gigi bebas                             6. Poros pemutar
3. Rumah pompa                                7. Poros tetap
4. Saluran masuk
Cara kerja: Roda gigi berputar menghisap oli masuk kesamping kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai
         3. Pompa oli bentuk roda gigi dalam
Gbr, Pompa oli bentuk roda gigi dalam

1. Roda gigi dalam                          4. Saluran keluar
2. Roda gigi luar                              5. Saluran masuk
3. Pemisah                                       6. Spi / pasak
Cara kerja: Roda gigi berputar, oli terhisap masuk kedalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi. Oli didesak keluar menuju pemakai.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya
Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang berlebihan
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan . untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.

Saran
Di harapkan unuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia industri.























DAFTAR PUSTAKA
Soenjoto S. 1985.Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar