SISTEM
KERJA PADA KARBURATOR DAN MENJELASKAN KARBURATOR SEPEDA MOTOR
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas matakuliah
Perpindahan Panas
yang
dibina oleh Bapak Sutijono, Drs., M.M., H.
Oleh
Agus Syarifuddin 110513428046
Tiwit
Nor Hidayat 110513428025
Pratirta
Agni Hadisurya 110513428038
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
November 2012
1. Prinsip Kerja Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencampur bahan
bakar (bensin) dengan udara agar dapat terbakar ketika piston melakukan langkah
kerja. Prinsip kerja dari karburator tersebut memanfaatkan sistem kerja pada
pipa venuri, yaitu pipa yang memiliki 2 diameter yang berbeda (diameter besar
dan diameter kecil). Pipa ini bertujuan agar udara yang melewati pipa yang
berdiameter kecil memiliki kecepatan yang semakin tinggi, sehingga kevakuman
semakin berkurang. Dan hal tersebut dimanfaatkan untuk mengkabutkan bahan bakar
yang naik dari float chamber dengan memanfaatkan perbedaan tekanan dari kedua ruang.
Venture pada karburator dapat dilhat pada gambar berikut
Gambar :
sistem venturi pada karburator
Karburator dapat bekerja dengan menggunakan
prinsip Bernauli.Yaitu semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan
statisnya namun semakin tinggi tekanan dinamisnya. Pedal gas pada mobil
sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang
masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam
karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam
ruang bakar.
Berdasarkan hukum Bernauli, banyaknya fluida atau debit aliran (Q) yang
mengalir melalui suatu tabung dapat dihitung dengan rumus :
Q = A.V = konstan
Q = debit aliran ( m3 /
detik )
|
A = luas penampang tabung ( m2
)
|
V = kecepatan aliran ( m / detik )
|
2. Sistem Pelampung
Sistem pelampung digunakan untuk menjaga agar permukaan bahan
bakar didalam karburator (ruang pelampung) selalu konstan, tidak terlalu rendah
maupun tidak terlalu tinggi. Sistem pelampung ini akan menjaga agar pompa bahan
bakar tidak memompakan bahan bakar terlalu banyak kedalam karburator, sehingga
sistem karburator dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan campuran bahan
bakar dengan udara yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh motor. Bagian-bagian
dari sistem pelampung dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Bagian-bagian sistem pelampung
Untuk menjaga permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung
pelampung bergerak naik turun sesuai dengan permukaan bahan bakarnya sekaligus
menggerakkan jarum pelampung.
Adapun cara kerja dari sistem pelampung ini adalah sebagai
berikut. Pada saat permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung turun karena
bahan bakar telah digunakan oleh motor, maka pelampung akan ikut turun bersama
permukaan bahan bakar tersebut. Dengan turunnya pelampung maka katup jarum pun
akan ikut bergerak kebawah sehingga lepas dari dudukannya yang berarti membuka
saluran bahan bakar dari pompa bahan bakar masuk keruang pelampung, sehingga
bahan bakar akan masuk kedalam ruang pelampung seperti terlihat pada gambar 11.
Gambar 11. Permukaan bahan bakar turun dan katup jarum membuka
Apabila bahan bakar terus mengalir kedalam ruang pelampung maka
permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung akan naik kembali. Dengan naiknya
permukaan bahan bakar ini maka akan mengangkat pelampung untuk bergerak keatas.
Karena katup jarum diikat pada pelampung atau dipasang pada pelampung maka juga
akan terbawa keatas. Semakin tinggi permukaan bahan bakar didalam ruang
pelampung maka semakin tinggi pula naiknya pelampung yang akan mengakibatkan
tertutupny lubang permukaan pemasukan bahan bakar kedalam ruang pelampung oleh
katup jarum (lihat gambar 12). Dengan tertutupnya saluran bahan bakar oleh
katup tersebut maka aliran bahan bakar kedalam ruang pelampung terhenti
sehingga permukaan bahan bakar didalam ruang ini akan terjaga dari terlalu
tinggi.
Gambar 12. Permukaan bahan bakar
Dengan adanya sistem pelampung pada karburator maka permukaan
bahan bakar didalam karburator dapat dijaga, sehingga tidak terlalu rendah dan
tidak terlalu tinggi dan bahan bakar yang masuk kedalam silinder dapat
betul-betul sesuai dengan yang direncanakan tidak terlalu kurus dan tidak
terlalu gemuk.
Apabila permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung terlalu
tinggi maka bahan bakar yag keluar dari ruang pelampung ke saluran pemasukan
atau manifold akan terlalu banyak dan akalu
terlalu rendah maka jumlah bahan bakar akan terlalu sedikit.
3. Sistem Choke
Sistem choke (cuk) digunakan untuk mensuplai campuran bahan bakar
yang sangat gemuk sehingga motor dapat hidup walaupun dalam keadaan dingin,
terutama pada saat motor distarter dalam keadaan dingin. Hal ini diperlukan
karena pada saat motor distarter putarannya rendah sehingga aliran udara
melalui karburator juga lamban. Disamping itu karena dinding manifold yang
dingin, maka campuran bahan bakar dengan udara yang lewat manifold akan
mengembun sehingga campuran yang sampai kedalam silinder sangat kurus dan motor
akan sulit hidup atau bahkan tidak bisa hidup.
Prinsip kerja cuk ini adalah dengan menutup saluran udara pada
karburator sehingga udara yang masuk kedalam karburator terhambat. Dengan
tertutupnya saluran udara ini maka kevakumannya yang ditimbulkan akibat isapan
dari piston akan diteruskan ke saluran udara pada karburator yang tertutup
bagian atasnya ini. Karena bagian atasnya tertutup sedang kevakumannya cukup
tinggi maka bahan bakar dari dalam ruang pelampung akan terisap keluar baik
melalui sistem idel, sistem putaran rendah, dan melalui pemancar utama sehingga
karburator menghasilkan campuran bahan-bahan bakar dengan udara yang sangat
gemuk. Karena campuran yang dihasilkan cukup gemuk. Karena campuran yang
dihasilkan cukup gemuk, maka walaupun pada saluran pemasukan cukup dingin
sehingga terjadi pengembunan dan sebagian bahan bakarnya menempel pada bagian
ini, sebagian dari bahan bakarnya akan ada yang sampai pada silinder sehingga
motor dapat hidup atau bekerja. Adapun cara penggerakan cuk ini ada beberapa
macam. Ada yang digerakkan secara manual dan ada yang digerakkan secara
otomatis.
Gambar 8. Prinsip Kerja Cuk
Cuk yang digerakkan secara manual, poros cuk diperpanjang keluar
sehingga dapat digerakkan dengan menggunakan kabel yang kemudian dihubungkan
dengan ruang kemudi. Apabila menginginkan untuk menutup cuk maka tinggal
menarik kabel tersebut. Apabila menginginkan untuk menutup cuk maka tinggal
menarik kabel tersebut. Apabila motor sudah hidup dan sudah cukup hangat maka
cuk dibuka kembali dengan menekan handel sehingga katup cuk terbuka kembali.
Biasanya cuk tidak dipasang tepat ditengah-tengah saluran udara pada karburator
tetapi di pasang agak ketepi dengan tujuan apabila ditutup tetapi katup gas di
buka maka cuk akan terbuka walaupun sedang dalam posisi menutup. Membukanya cuk
tersebut disebabkan hisapan dari dalam silinder, sedang posisi cuknya lebar
setelah sehingga memungkinkan terjadinya pembukaan cuk tersebut. Hal ini utnuk
menghindari agar campuran bahan bakar dengan udara yang dihasilkan oleh
karburator tidak terlalu gemuk dan motor tetap hidup. Apabila cuk tidak mau
membuka sedang katup gas dibuka maka campuran bahan bakar dengan udara yang
dihasilkan oleh karburator sangat gemuk dan motor akan mati, karena campuran
yang terlalu gemuk ini tidak dapat terbakar oleh busi.
Sedangkan cuk yang digerakkan secara otomatis pada umumnya
menggunakan bimetal yang biasa disebut dengan thermostatic coil. Thermostatic
coil ini sangat sensitive terhadap perubahan temperature. Sifat inilah yang
dimanfaatkan untuk menggerakkan cuk. Apabila thermostatic coil ini didinginkan
maka akan mengkerut dan menjadikan lingkaran dari lilitan menjadi kecil dan
pada saat kena panas maka akan mengembang sehingga lingkaran dari lilitan
menjadi besar. Pada waktu dingin maka karena thermostatic coil tersebut
mengecil maka akan menarik tangkai cuk sehingga cuk menutup tetapi kalau sudah
panas dan mengembang maka pengembangannya ini akan menarik tangkai cuk dan cuk
akan terbuka (lihat gambar 9).
Gambar 9. Cara kerja cuk otomatis
Untuk memanaskan bimetal tersebut ada yang menggunakan panas udara
dan ada yang menggunakan panas akibat dari listrik yang didapat dari baterai.
Cuk yang menggunakan bimetal yang dipanaskan dengan listrik ini banyak
digunakan pada mobil-mobil baru yang mengguanakn karburator, karena dapat
segera terbuka sehingga kemungkinan banjir dapat dihindari.
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur
di ruang mesin mencapai 25˚ C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk
menutup maka akan terjadi kevakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan
menyebabkan bahan bakar keluar melalui prymary low dan high speed system dan
campuran menjadi kaya.
Gambar 25.
Sistem cuk otomatis saat dingin
Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage
regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga menjadi ON.
Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melalui choke relay menuju ke masa
electric heat coil. Apabila electric heat coil membara/panas maka bimetal
element akan mengembang dan akan membuka choke valve.
Gambar 26.
Sistem cuk otomatis saat panas.
PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir
dari electric heat coil, apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam
rumah pegas telah mencapai 100˚ C).
4. Sistem Idle Fast (Fast Idel Mechanism)
Gambar aliran bahan bakar sistem idle fast
Sistem idle fast adalah sistem yang bekerja
pada karburator pada saat mesin dihidupkan untuk warming up. Untuk mendapatlan
putaran idle yang ideal pada temperature rendah maka putaran idle perlu
dinaikan. Hal ini berbeda pada saat menghidupkan mesin pada saat temperature
rendah yaitu membutuhkan campuran yang kaya. Sistem ini ditambahkan pada
karburator dengan tujuan untuk membantu membuka throttle valve agar putaran
mesin bertambah.
Cara kerjanya ketika karburator di choke maka
fast idle cam follower yang dipasangkan pada sliding rod berhubungan dengan
batang throttle yang berlawanan dengan fast idle cam sehingga throttle membuka
sedikit. Dengan demikian putaran idle akan bertambah tinggi sesuai dengan
membukanya katup choke. Sesudah mesin panas, cuk membuka penuh dan fast idle
masih tetap berjalan.
5. Sistim Idel (Idle)
Sistem idel sering juga disebut dengan sistem putaran langsam.
Yang dimaksud dengan sistem putaran langsam adalah sistem pada karburator yang
dapat mensuplai bahan bakar kepada motor agar motor tetap berputar pada saat
tidak ada beban.
Pada saat motor berputar tanpa beban atau idel katup gas dalam
posisi hampir tertutup, sehingga aliran udara yang melalui venture tidak mampu
menghasilkan kevakuman pada venture yang akan mengakibatkan tidak adanya bahan
bakar yang dapat terserap melalui pemancar utama. Akan tetapi dibawah katup gas
kevakumannya cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan
bakar melalui sistem putaran langsam seperti tampak pada gambar 1.
Gambar 1. Sistem idel untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan bakar
pada saat katup gas tertutup
Sistem idel terdiri dari bagian-bagian yang memungkinkan sistem
bekerja dengan sempurna. Bagian-bagian dari sistem tersebut adalah : ruang
pelampung, spruyer putaran lambat, ekonomiser (economizer), saluran idel,
lubang idel, lubang udara (air bleeder), dan sekrup pengatur campuran.
Disamping yang tersebut diatas adalagi satu baut yang secara tidak langsung
juga mempengaruhi sistem putaran langsam yaitu saat pengatur posisi katup gas
yang tugasnya untuk membatasi posisi katup gas agar jangan sampai tertutup
rapat sehingga tetap ada lubang yang dapat digunakan oleh udara untuk masuk
kedalam manifold, sehingga akan mempengaruhi besarnya putaran idel.
Adapun cara kerja dari sistem idel ini adalah sebagai berikut.
Pada saat motor berputar sedang posisi katup gas sedang dalam keadaan menutup,
maka kevakuman dibawah katup gas cukup tinggi. Kevakuman ini akan diteruskan
keruang pelampung melalui lubang idel, saluran idel, ekonomiser, spruyer
putaran lambat, baru sampai ke ruang pelampung dimana bahan bakar berada.
Karena kevakuman ini maka bensin akan mengalir dari ruang pelampung ke
manifold, hal ini karena tekanan pada permukaan bahan bakar tetap sama dengan
tekanan udara luar sedang didalam manifold terjadi kevakuman sehingga karena
perbedaan tekanan ini maka akan memungkinkan terjadinya aliran. Jumlah bahan
bakar yang mengalir dari ruang pelampung ini jumlahnya ditentukan oleh besarnya
spruyer putaran lambat (disamping kevakuman yang timbul besar atau kecil). Atau
dengan kata lain spruyer putaran lambat, membatasi jumlah maksimum bahan bakar
yang mengalir, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyaluran bahan
bakar yang berlebihan dari ruang pelampung. Melalui saluran baipas (by pass)
udara dari luar terhisap masuk dan bercampur dengan bahan bakar didalam saluran
idel ini, sehingga terbentuk apa yang disebut apa yang disebut butiran-butiran
bahan bakar dan udara yang bercampur tetapi butiran tersebut masih cukup kasar.
Pada saat campuran ini melewati ekonomiser maka campuran tersebut
diperhalus butiran-butirannya sehingga campurannya menjadi lebih baik. Dengan
tambahan udara dari lubang udara maka campuran bahan bakar dengan udara menjadi
lebih homogeny dan lebih halus sehingga mudah terbakar.
Banyak sedikitnya udara dan bahan bakar yang masuk kedalam
silinder melalui manifold pada waktu motor berputar idel ini dipengaruhi oleh
posisi baut pengatur campuran. Oleh karena itu untuk mengatur putaran idel
biasanya dengan mengatur baut ini dan baut pengatur posisi katup gas. Putaran
idel dari setiap motor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi dari pabrik
pembuatnya. Akan tetapi secara garis besar dapat dikatakan bahwa semakin banyak
jumlah silinder yang dimiliki oleh motor maka semakin rendah putaran idelnya.
Hal ini dapat difahami karena semakin banyak silinder suatu motor berarti
pembagian momennya semakin rata dan semakin sering. Sehingga mampu berputar
dalam putaran yang lebih lambat dibanding dengan motor yang mempunyai slinder
sedikit.
6. Sistem Putaran Lambat
Sistem putaran lambar sering disebut juga degan istilah “off-idle
system” yang fungsinya untuk menambahkan produksi campuran bahan bakar dengan
udara kedalam silinder pada saat katup gas dibuka lebih lebar lagi, tetapi
pemancar utama belum mampu mengeluarkan bahan bakar. Jadi sistem putaran lambat
ini merupakan jembatan perpindahan dari putaran idel keputaran yang lebih
tinggi. Hal ini ditambahkan karena pada saat itu sistem idel tidak mampu
menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara sesuai dengan kebutuhan motor.
Apabila karburator tidak dilengkapi dengan sistem putaran lambat
maka perpindahan dari idel keputaran
yang lebih tinggi akan terasa ada getaran yang timbul dan motor seakan-akan mau
macet. Hal ini terjadi karena kebutuhan campuran bahan bakar dengan udara tidak
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Gambar 2. Menunjukkan kerja dari sistem
kecepatan rendah.
Gambar 2. Sistem putaran lambat bekerja pada saat pedal gas ditekan
dan ada tambahan extra bila udara semakin banyak yang mengalir.
Sistem putaran lambat mulai bekerja pada saat katup gas dibuka
semakin lebar. Karena katup gas dibuka semakin lebar maka lubang kecepatan
rendah akan berhubungan dengan vakum dari silinder melalui manifold. Kevakuman
ini akan menarik bahan bakar dari ruang pelampung melalui lubang dan saluran
seperti pada idel hanya ditambahi dengan melalui lubang kecepatan rendah
sehingga campuran yang dihasilkan oleh karburator dapat memenuhi kebutuhan
motor. Apabila katup gas dibuka semkain lebar maka akan membuka lubang putaran
rendah dan berikutnya sehingga akan terjadi penambahan campuran bahan bakar
dengan udara sesuai dengan kebutuhan motor.
Apabila katup gas dibuka menjadi semakin lebar maka baik sistem
putaran lambat (rendah) maupun sistem idel sudah tidak mampu memnuhi kebutuhan
campuran bahan bakar dengan udara sehingga yang bekerja adalah sistem yang lain
lagi yaitu sistem putaran tinggi.
7. Sistem Putaran Tinggi
Pada saat sistem idel dibantu dengan sistem putaran rendah bekerja
dan katup gas dibuka semakin lebar maka sistem putaran tinggi secara
perlahan-lahan mulai bekerja. Dengan bekerjanya sistem putaran tinggi ini maka
tugas sistem idel dan putaran rendah sudah berakhir, karena kevakuman pada
lubang idel dan lubang putaran rendah sudah tidak mampu lagi menarik atau
menghisap bahan bakar dari ruang pelampung maka kedua sistem tersebut akan
berhenti dengan sendirinya.
Gambar 3. Sistem Putaran Tinggi
Sebelum sistem putaran lambat atau putaran rendah berhenti
mengeluarkan campuran bahan bakar dengan udara maka sistem putaran tinggi sudah
mulai bekerja sehingga tidak menimbulkan kepincangan motor. Sistem putaran
tinggi ini dapat dilihat pada gambar 3.
Semakin lebar pembukaan katup gas maka semakin banyak udara yang
melewati venture. Dengan semakin banyaknya udara melewati venturi maka akan
memungkinkan terjadinya kevakuman atau penurunan tekanan pada daerah venturi
dan memungkinkan terjadinya aliran bahan bakar dari ruang pelampung ke pemancar
utama melalui spuyer utama. Aliran bahan bakar ini disebabkan oleh perbedaan
tekanan antara permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung dengan permukaan
ujung pemancar utama. Dengan terjadinya aliran bahan bakar dari pemancar utama
ini maka berarti udara yang mengalir melalui venturi akan bercampur dengan
bahan bakar sehingga memungkinkan bagi motor untuk tetap bekerja untuk
menghasilkan tenaga sesuai dengan kebutuhan.
Untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara yang halus
sehingga mudah dibakar, maka sebelum bahan bakar keluar dari ujung pemancar
utama ditambah dengan udara yang masuk melalui lubang “air bleeder”. Udara dari
“air bleeder” ini akan berbentuk gelembung udara didalam aliran bahan bakar sehingga
semakin mudah membentuk partikel-partikel kecil dan bercampur dengan udara yang
mengalir melalui venture. Jumlah bahan bakar yang mengalir melalui pemancar
utama tergantung pada kevakuman yang timbul pada venturi dan diameter spuyer
utama. Artinya walaupun kevakuman yang timbul cukup besar bahan bakar yang
mengalir hanya sesuai dengan lubang spuyer utama. Oleh karena itu agar motor
tidak kekurangan bahan bakar maka pada karburator dilengkapi dengan sistem yang
lain yang dapat menjamin kekurangan bahan bakar ini, sehingga walaupun motor
bekerja pada putaran tinggi atau katup gas dibuka lebih lebar lagi kebutuhan
bahan bakarnya tetap akan terpenuhi sehingga motor tidak macet atau
tersendat-sendat.
8. Sistem Penambahan Tenaga
Sistem penambahan tenaga ini akan membantu untuk menambahkan bahan
bakar yang mengalir melalui pemancar utama dengan jalan membuka saluran baru
atau memperlebar saluran spuyer utama. Sistem ini dpat dilihat pada gambar 4.
Pada gambar tersebut ditunjukkan sistem penambah tenaga dengan menggunakan
sistem kevakuman yang dihasilkan oleh motor itu sendiri, yang biasanya
dihubungkan dengan mekanisme penambah tenaga ini dengan saluran kevakuman di
dalam karburator.
Gambar 4. Sistem penambah tenaga dengan kevakuman
Ada juga sistem penambah tenaga yang digerakkan dengan menggunakan
batang penghubung dari tangki pembuka katup gas yang tergerak pada posisi katup
gas tertentu. Model ini dapat dilihat pada gambar 4.
Pada saat motor bekerja dengan beban yang berat maka berarti motor
harus mengimbangi dengan menghasilkan tenaga yang besar. Pada saat seperti ini
katup gas dibuka lebar yang akan berakibat turunnya kevakuman pada manifold
(intake manifold). Karena penurunan kevakuman ini maka pegas pada power valve
mampu melawan tarikan dari kevakuman tersebut yang akibatnya akan menekan power
valve.
Dengan tertekannya power valve berarti terjadi pembukaan saluran
oleh power valve tersebut sehingga memungkinkan mengalirnya bahan bakar
tambahan melalui katup ini akhirnya bergabung dengan bahan bakar dari spuyer
utama. Apabila kevakuman pada saluran pemasukan atau intake manifold naik
kembali maka pegas dari sistem penambahan bahan bakar akan tertekan (sebenarnya
tertekan karena hisapan) kembali sehingga power piston tidak dapat menyentuh
power valve sehingga saluran pada power valve tertutup kembali dan motor hanya
disupali bahan bakar dari spuyer utama saja.
Gambar 5. Sistem penambahan bahan bakar yang digerakkan secara
mekanisme yang dihubungkan dengan batang pengatur posisi katup gas.
Sistem penambahan bahan bakar (tenaga) yang digerakkan secara
mekanis mempunyai prinsip yang sama dengan yang model vakum, yaitu pada saat
motor memerlukan tenaga yang besar maka dibukakan saluran bahan bakar tambahan
sehingga memungkinkan terjasdinya pembentukan tenaga yang sesuai dengan
kebutuhan.
9. Sistem Percepatan
Apabila katup gas dibuka dengan tiba-tiba dari posisi tertutup
atau hamper tertutup, maka yang lebih cepat masuk kedalam silinder adalah udara
sehingga motor bisa tersendat-sendat atau bahkan bisa macet atau mati. Hal ini
terjadi karena berat jenis udara lebih kecil dibandingkan dengan berat jenis
bahan bakar. Untuk mengatasi kesulitan ini maka didalam karburator dilengkapi
dengan sistem pecepatan yang fungsi utamanya adalah menambahkan bahan bakar
pada saat pedal gas atau katup gas dibuka dengan tiba-tiba.
Pompa yang digunakan pada sistem ini adalah model plunyer atau
model membrane yang dipasang pada ruangan tersendiri didalam karburator. Pompa
ini digerakkan dengan hubungan dengan pembuka pedal gas atau katup gas.
Gambar 6. Pompa percepatan gerakan hisap
Pada saat setelah katup gas dibuka atau pada saat pedal gas
menutup, karena tenaga yang dibutuhkan menurun, maka plunyer akan bergerak
keatas yang sekaligus menghisap bahan bakar dari ruang pelampung masuk kedalam
ruangan pompa melalui katup masuk yang biasanya berbentuk bola. Pada saat ini
katup pengeluaran, yang biasanya berbentuk bola juga, dalam keadaan tertutup
karena pengaruh hisapan dari pompa tersebut. Penghisapan bahan bakar ini akan
berhenti atau berakhir pada saat gerakan katup gas berhenti. Semakin panjang
gerakan plunyer atau langkah plunyer, yang barang tentu berhubungan langsung
dengan gerakan katup gas, maka semakin banyak pula bahan bakar yang terserap ke
dalam ruang pompa.
Pada saat katup gas dibuka dengan tiba-tiba, misalnya pada saat
jalan mendaki atau mobil dipercepat, maka plunyer akan bergerak ke bawah sesuai
dengan gerakan katup gas (gambar 7).
Gerakan plunyer kebawah ini sekaligus akan menekan bahan bakar
yang berada didalam ruangan pompa dibawah plunyer. Karena tekanan ini maka
katup isap akan tertutup, walaupun sebenarnya sudah tertutup oleh beratnya
sendiri pada saat gerakan pengisian berakhir, dan katup tekan atau katup
pengeluaran terbuka sehingga bahan bakar tersemprot keluar dari pemancar
percepatan yang berarti terdapat penambahan bahan bakar kedalam silinder
sehingga dapat menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara yang sesuai
dengan yang dibutuhkan sehingga motor tidak tersendat atau mati. Gerakan
plunyer kebawah ini biasanya hanya menghasilkan penekanan dari pegas saja
(lihat gambar 7). Untuk mendapatkan semprotan yang sesuai maka pegas plunyer
ini harus sesuai dengan yang ditentukan pada buku pedoman reparasi, jangan
sampai diganti dengan pegas yang tidak sesuai, karena hal ini dapat
mempengaruhi kerja motor.
Gambar 7. Pompa percepatan mengeluarkan bahan bakar (memompa)
10. Sistem Dieseling
Dieseling adalah
berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci kontak telah
dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara api).
Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari
tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti dieseling adalah
sebagai berikut :
Gambar 29. Anti dieseling
Apabila kunci
kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga
selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada
economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port. Setelah
kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga kemagnitannya
hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah karena adanya pegas sehingga
saluran pada economiser jet tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi
dieseling karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port.
Gambar 30. Katup solenoid pada anti dieseling
11. Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila kendaraan
berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka temperatur di
dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar dalam
ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold. Akibatnya
campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan putaran idel
kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk
mengatasi masalah tersebut.
Gambar 28. Hot idel compensator
Pada saat
temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga udara
dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam
flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup
thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal
telah mencapai 55˚ C dan akan membuka penuh pada temperatur 75˚ C.
12. Sistem Deceleration Fuel Cut-Off
Pada saat deselerasi,
throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak
sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi
dengan “Deceleration Fuel Cut-Off System“ yang berfungsi menutup aliran bahan
bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Selama pengendaraan
normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, solenoid valve pada posisi ON.
Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena solenoid
mendapat masa dari Emission Control Computer.
Apabila putaran mesin mencapai
2000 rpm atau lebih, Emission Control Computer akan menghubungkan
arus solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch pada
posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg.
Gambar 32. Deceleration Fuel Cut-Off System
Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba
dilepas (deselerasi) maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg,
vacuum switch akan OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid
valve menutup saluran bahan bakar yang ke slow port.
Apabila putaran mesin
mencapai 2000 rpm , maka solenoid valve akan mendapat masa dari emission
control computer kembali sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan
idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk
mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran
idle.
13. Dashpot
Apabila mesin sedang
berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci kontak dimatikan, maka
pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar. Bahan bakar masuk ke ruang
bakar dalam jumlah banyak karena kevakuman yang terjadi di bawah katup
throttle cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena katup throttle pada
posisi menutup, sementara putaran mesin masih tinggi.
Gambar 31. Dashpot
Fungsi dashpot adalah
untuk memperlambat penutupan katup throttle dari putaran tinggi, sehingga tidak
akan menambah emisi gas buang. Adapun cara kerjnya adalah sebagai berikut :
ü Selama
pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port, sehingga pegas
dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke
kiri.
ü Selama
perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting screw,
mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada
diafragma melalui jet memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.
14. Unloader mechanism
System ini
biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini
berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalam
kondisi dingin, keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan
dijalankan (bila katup choke tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan
berhenti dengan tiba- tiba ).
15. Auxiliary acceleration pump
System ini berfungsi untuk menambah bensin
yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama pada saat mesin dingin.
16. Throttle positioner sistem
Bila
secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan
berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan
bensin menjadi tidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan
banyak terdapat HC (hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi
untuk menahan throttle valve setelah pedal gas dilepaskan.
17. Positive crankcase ventilation sistem
PCV system
dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara dan bensin
yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalirkan
kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang
bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar