POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Perencanaan Pembelajaran
yang dibina oleh Bapak Sutidjono
Oleh
Agus Syarifuddin
110513428046
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
MESIN
Maret 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan dunia semakin maju,
sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut untuk mengikuti
perkembangan jaman. Dengan perkembangan jaman ini diharapkan dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak. Transportasi
juga merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena transportasi
merupakan sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang
dibutuhkan pada perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti,
hemat, kuat, dan ramah lingkungan. Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai
dengan mesin diesel. Karena mesin diesel memiliki karakter kuat, tahan lama,
hemat bahan bakar, ramah lingkungan. Maka untuk sekarang mesin diesel mengalami
perkembangan yang sangat pesat, ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan
jaman. Perkembangan pada mesin diesel yang sangat menonjol yaitu mengenai
sistem bahan bakarnya. Yang saat ini terus diteliti yaitu masalah sistem bahan
bakarnya agar tercipta mesin diesel yang minim getaran, bertenaga, hemat bahan
bakar, responsive. Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama yaitu
pompa injeksi. Pompa injeksi mempunyai berbagai kontruksi berbagai tipe antara
lain Distributor Injection System, Unit Injection System, Pump Controlled
Injection System, Common Rail Injection System. Dari berbagai tipe kontruksi
pompa injeksi yang telah dipaparkan diatas maka penulis mencoba mengangkat
salah satu kontruksi pompa injeksi, yaitu kontruksi pompa injeksi distributor.
Karena penulis beranggapan kalau kontruksi pompa injeksi VE mempunyai kelebihan
yaitu lebih halus dan bisa untuk putaran tinggi. Maka judul makalah ini yaitu :
“Pompa Injeksi Distributor”
1.2.
Rumusan Masalah
Secara umum
rumusan makalah ini adalah bagaimana
fungsi dan cara kerja pompa injeksi distributor secara umum. Secara khusunya
adalah sebagai berikut :
1.
Apa definisi pompa injeksi distributor?
2.
Apa kelebihan dan kekurangan pompa injeksi
distributor?
3.
Bagaimana sistem aliran bahan bakarnya?
4.
Apa komponen pompa injeksi distributor?
5.
Apa fungsi komponen utama pompa injeksi distributor?
6.
Bagaimana cara kerja komponen utama pompa injeksi
distributor?
1.3.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi pompa injeksi distributor?
2.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa
injeksi distributor?
3.
Untuk mengetahui sistem aliran bahan bakarnya?
4.
Untuk mengetahui komponen pompa injeksi distributor?
5.
Untuk mengetahui fungsi komponen utama pompa injeksi
distributor?
6.
Untuk mengetahui cara kerja komponen utama pompa
injeksi distributor?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Pompa injeksi distributor merupakan pompa injeksi dengan plunyer tunggal
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan
mendistribusikan bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan
penginjeksiannya.
2.2.
Kelemahan dan kelebihan pompa injeksi distributor
·
Kelemahan pompa Injeksi distributor yaitu :
a. Tidak
dapat diaplikasikan di mesin besar.
b. Tekanan
yang dihasilkan tidak dapat tinggi.
c. Apabila katup selenoit rusak maka akan berpengaruh
terhadap tekanan kerja pada injector.
·
Kelebihan pompa Injeksi distributor yaitu :
a. kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan
komponen-komponennya sedikit jumlahnya
b. mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi
c. seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar
d. mudah dalam menghidupkan mesin
e. putaran idle yang stabil
f. pelumasan dengan bahan bakar sendiri
g. mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
h. dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar
i. alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja
secara hidrolik konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi
mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder
2.3.
Sistem aliran bahan bakar pompa
injeksi distributor
Gambar 1.
Sistem aliran bahan bakar
Keterangan gambar:
Bahan bakar dari tangki menuju filter selanjutnya diteruskan
ke pompa injeksi distributor dan langsung disalurkan ke injektor dan sisa
penginjeksian bahan bakar dari injektor dan pompa injeksi dikembalikan ke
tangki bahan bakar.
2.4.
Komponen pompa injeksi distributor
Gambar 2. Pompa Injeksi Distributor
Nama
komponen :
1. Poros
penggerak pompa
2. Pompa
pengalir
3. ‘Katup
pengatur tekanan
4. Roda
gigi penggerak governor
5. Cincin
tol
6. Cincin
nok
7. Torak
advans saat penyemprotan
8. Busing
pengatur
|
9. Plunyer
10. Katup penyalur
11. Governor
12. Solenoid
13. Penyetel volume maksimal
14. Spunyer
15. Tuas pengatur
|
2.5.
Fungsi komponen-komponen utama pada pompa injeksi
distributor
a.
Pompa pengalir (feed pump)
Gambar 3. Pompa Pemberi
Pada pompa injeksi distributor yang
sering digunakan yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi untuk menghisap bahan
bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruangpompa injeksi.
b.
Katup pengatur tekanan
Gambar 4. Katup Pengatur Tekanan
Katup
pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang
pompa sesuai dengan putaran mesin.
c. Spunyer
Gambar 5. Spunyer
Spunyer merupakan komponen yang berfungsi untuk:
¨
Mempertahankan tekanan
bahan bakar didalam ruang pompa ( karena lubang pembuangan kecil )
¨
Mengatur pembuangan
udara secara otomatis
¨
Mengatur aliran solar
untuk pendinginan pompa
d. Plunger dan
plat nok (cam plate)
Gambar 6. Plunger dan Plat Nok
·
Plunyer berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai
dengan FO mesin.
·
plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger
bergerak maju sehingga mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan
sekaligus bahan bakar yang ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap
silinder sesuai FO.
e. Governor
Gambar 7. Governor
Governor
mekanik (mechanical governor) merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
f. Pewaktu
otomatis (automatic timer)
Gambar 8. Pewaktu Otomatis
Pewaktu
otomatis (automatic timer) merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengatur saat injeksi (injection timing) yang
bekerja menurut tekanan bahan bakar.
g. Solenoid
penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid)
Gambar 9. Selenoid Penutup Bahan Bakar
Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off
solenoid) merupakan komponen yang berfungsi untuk menutup aliran bahan bakar ke
dalam elemen pompa.
h. Katup penyalur (delivery valve)
Gambar 10. Katup Penyalur
Katup penyalur (delivery valve)
berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam
ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir
injeksi
2.6.
Cara kerja komponen-komponen utama pompa injeksi
distributor
a.
Pompa pengalir (feed pump)
Mekanisme kerjanya yaitu feed pump digerakkan oleh poros penggerak (drive
shaft) dan selama rotor berputar sudu pompa menekan keluar akibat gaya
sentrifugal. Rotor yang tidak sepusat (eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar
akan terisap dan ditekan ke ruang pompa.
b.
Katup pengatur tekanan
Mekanisme kerjanya yaitu memanfaatkan harga tegangan pegas regulating
valve. Dimana ketika tekanan bahan bakar yang dihasilkan feed pump tinggi makan
tekanan bahan bakar akan mendorong piston untuk membuka saluran yang menuju
feed pump kembali, sehingga pada putaran mesin apapun tekanan bahan bakar
relative konstan.
c.
Pewaktu otomatis (automatic timer)
Posisi
diam
Tekanan
bahan bakar didalam ruang pompa masih rendah dan belum mampu mendorong torak
kekiri, dengan demikian saat penyemprotan belum dimajukan.
Posisi kerja
Pada saat putaran mesin naik, tekanan bahan bakar juga naik torak terdorong
kearah kiri tuas geser akan merubah posisi cincin rol kearah memajukan saat
penyemprotan
Pada saat
putaran mesin turun, tekanan bahan bakar juga turun. Torak bergerak kembali kekanan
karena dorongan pegas torak, maka tuas geser mendorong kembali cincin rol ke
posisi nol (tidak ada pengajuan saat penyemprotan)
d.
Plunyer dan Plat Nok
Plunyer dan plat nok digerakkan oleh poros pompa (drive shaft). Pompa
pemberi dan plat nok digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft). Plunyer dan
plat nok ditekan oleh dua buah pegas plunyer melawan roller. Plat nok biasanya
mempunyai 4 buah muka nok pada mesin diesel 4 silinder (ini sesuai dengan
jumlah silinder mesin), yang bila berputar muka nok berada di atas roller dan
plunyer bergerak maju, sehingga bila plat nok dan plunyer berputar satu kali
maka plunyer bergerak 4 kali maju mundur. Bahan bakar disalurkan ke tiap
silinder setiap ¼ putaran plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik.
Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction groove) dan satu lubang distribusi
(distribution port). Dengan demikian pada silinder pompa terdapat 4 saluran
distribusi (distribution passage).
e.
Governor
Cara kerja
governor sebagai berikut
a)
Posisi start
Tuas
pengatur pada posisi start. Tuas penekan tertarik oleh pegas pengatur. Pegas
start menekan tuas start. Dengan demikian tuas start menggeser posisi bushing
pengatur kearah volume start / volume banyak.
b)
Posisi idle
Tuas
pengatur pada posisi idle bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle
dan pegas idle. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka bushing pengatur
didorong kearah stop / sedikit. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup.
Pegas idle dan pegas pengatur menarik tuas penekan bushing pengatur didorong
kearah maksimum.
c)
Regulasi putaran
Tuas
pengatur pada posisi maksimum. Pegas pengatur menarik tuas penekan, bushing
pengatur didorong kearah maks. Putaran mesin naik. Bobot sentrifugal membuka,
putaran mesin dapat stabil, apabila gaya sentrifugal seimbang dengan
gaya pegas
pengatur.
d)
Meregulasi putaran maksimum
Tuas
pengatur pada posisi maksimum. Pegas pengatur tertarik penuh. Putaran mesin
tinggi dan volume penyemprotan banyak. Putaran mesin bertambah naik bobot
sentrifugal membuka penuh bushing pengatur didorong kearah stop / sedikit Ü terjadi pengghentian penyemprotan,
yang secara otomatis dan secara langsung mengurangi putaran motor.
f.
Solenoid penutup bahan bakar
Cara kerjanya
yaitu :
·
Pada saat kunci kontak on, arus mengalir kekumparan
solenoid, medan magnet yang ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan,
katup ®membuka, dengan demikian solar
mengalir masuk keruang tekanan tinggi
mesin siap dihidupkan.
·
Pada saat kunci off, medan magnet hilang, pegas
mendorong inti besi katup menutup.bahan
bakar solar terhenti, sehingga motor mati.®keluar
g. Katup penyalur (delivery valve)
Cara kerjanya yaitu : pada saat bahan bakar di tekan keluar dari pompa
injeksi tekanan tinggi maka bahan bakar melawan tekanan pegas katup penyalur,
sehingga katup penyalur terbuka dan menghantarkan bahan bakar menuju injector
melalui pipa penyalur. Dan pada saat tekanan bahan bakar yang diinjeksikan
hilang maka bahan bakar tidak ada tekanan maka pegas katup pengembali menekan
katup penyalur dan katup penyalur tertutup sehingga bahan bakar yang tadi telah
diinjeksikan tidak kembali ke ruang pompa injeksi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pompa injeksi distributor dirancang
dengan plunyer tunggal dan bisa digunakan untuk melayani silinder lebih dari
satu, dimana mekanisme kerja dari pompa tekanan tinggi tipe distributor mirip
dengan distributor pada motor bensin. Pompa ini mendistribusikan bahan bakar ke
setiap silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya
Setiap komponen yang ada pada pompa
mempunyai fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam melaksanakan
kerja dari memompakan bahan bakar sampai menginjeksikan bahan bakar di ruang
bakar.
Apabila dibandingkan dengan pompa
jenis inline, pompa jenis distributor bekerja lebih halus karena semua
mekanisme komponennya direndam dalam bahan bakar. Namun jenis distributor tidak
dapat diaplikasikan pada mesin dengan kapasitas besar karena tekanan yang
dihasilkan tidak besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar